Minggu, 25 November 2012
asal mula tata surya
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tata Surya adalah kumpulan benda langit
yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang
terikat oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah
planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil,
173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor,
asteroid, komet) lainnya.
Tata Surya terbagi menjadi Matahari,
empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet luar, dan di bagian
terluar adalah Sabuk Kuiper dan Piringan Terbesar. Enam dari delapan planet dan
tiga dari lima planet kerdil itu dikelilingi oleh satelit alami yang biasa
disebut dengan bulan. Contoh: Bulan atau satelit alami Bumi. Masing-masing planet
bagian luar dikelilingi oleh cincin planet yang terdiri dari debu dan partikel
lain.
Itulah sedikit gambaran tentang Tata
Surya. Tetapi, Bagaimana Tata Surya bisa berbentuk seperti sekarang? Bagaimana
awal mula terbentuknya Tata Surya? Apa yang menarik tentang Tata Surya?
Pertanyaan-pertanyaan ini sering muncul di sekitar kita dan saya akan mencoba
menjawab lewat makalah ini.
Oleh karena itu, pada kesempatan kali
ini penulis membuat makalah yang berjudul “Tata Surya dan Semua Benda Langit
yang Terikat dengan Gravitasi” dengan harapan dapat membantu para pembaca..
Dengan adanya makalah ini bukan berarti benda langit hanya itu saja tetapi
masih ada banyak lagi yang tidak dapat ditangkap oleh indera manusia sehingga
kita harus banyak belajar agar dapat menemukan benda langit yang baru.
B. Rumusan Masalah
- Bagaimana asal mula tata surya?
- Apa saja teori – teori yang berkaitan tenteng terjadinya tata surya?
C. Tujuan
- Untuk mengetahui teori – teori yang berkaitan tenteng terjadinya tata surya.
- Untuk mengetahui asal mula tata surya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tata Surya
Tata surya terdiri dari sebuah bintang
yang disebut matahari dan semua objek yang yang mengelilinginya. Objek-objek
tersebut termasuk sembilan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk
elips, meteor, asteroid, komet, planet-planet kerdil/katai, dan satelit-satelit
alami.
Matahari
Ø
Matahari merupakan bintang terdekat dengan Bumi yang menjadi pusat dari tata
surya.
Ø
Jarak antara Bumi dan Matahari adalah 150 juta kilometer atau 1 SA.
Ø Zat
penyusun matahari berupa gas, dengan komposisi: hydrogen (75%), helium (20%),
dan unsur lain (2%).
Ø Suhu
permukaan Matahari 6000 derajat Celsius dan bagian inti mencapai 15 juta
derajat Celsius.
Ø
Matahari berotasi 25,04 hari dan mempunyai gravitasi 27,9 kali gravitasi Bumi.
Ø Massa
Matahari adalah 333.000 kali massa Bumi.
Ø
Matahari dibagi menjadi 3 bagian:
·
Inti Matahari.
Di bagian ini terjadi reaksi nuklir(pengubahan hydrogen menjadi helium dan
energi). Suhunya mencapai 15 juta Kelvin.
·
Bola Matahari/fotosfer
·
Atmosfer Matahari(terdidi dari kromosfer dan korona).
Ø Lapisan
kulit Matahari dibagi menjadi 3,yaitu:
Fotosfer
Kedalamannya 500 Km
Suhu fotosfer 6.000 Kelvin dan berkurang menjadi 4.500
Kelvin pada fotosfer bagian luar.
Kromosfer
Lapisan kromosfer menjulang 12.000 Km di atas fotosfer
dan memiliki tebal kira-kira 2.400 Km.
Suhu kromosfer bagian atasnya 10.000 Kelvin.
Korona(atmosfer Matahari bagian luar)
Suhu korona bagian luar mencapai 2 juta Kelvin.
Planet
Planet adalah suatu benda gelap yang mengorbit sebuah
bintang(Matahari).
Pengelompokan planet:
Pengelompokan planet:
Berdasarkan dijadikannya Bumi sebagai pembatas;
1.
Planet Inferor,yaitu planet yang orbitnya di dalam orbit Bumi mengitari
Matahari.Planet yang termasuk planet inferior adalah Merkurius dan Venus.
2.
Planet Superior,yaitu planet yang orbitnya berada di luar orbit Bumi mengitari
Matahari.Planet yang termasuk planet superior adalah Mars, Yupiter, Saturnus ,
Uranus, Neptunus, dan Pluto.
Berdasarkan dijadikannya lintasan asteroid sebagai
pembatas;
1. Planet
Dalam,yaitu planet yang orbinya di sebelah dalam lintasan asteroid.Yang
tergolong planet dalam adalah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
2. Planet
Luar,yaitu planet yang orbitnya di sebelah luar lintasan asteroid.Anggota
planet luar adalah Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto.
Berdasarkan ukuran dan komposisi bahan penyusunnya;
1.
Planet Terestrial/Kebumian,yaitu planet yang ukuran dan komposisi penyusunnya
(batuan) mirip dengan Bumi.Yang termask planet terrestrial adalah Merkurius,
Venus, Bumi, dan Mars.
2.
Planet Jovian/Raksasa,yaitu planet yang sangat besar dan komposisi penyusunnya
mirip Yupiter(terdiri dari sebagian besar es dan gas hydrogen).Yang tergolong
dalam planet Jovian adalah Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Hukum Gerakan Planet:
1.
Hukum I Kepler:”Orbit(lintasan dalam mengitari Matahari) planet berbentuk elips
dengan Matahari berada pada salah satu titik apinya.
2.
Hukum II Kepler:”Garis hubung planet-Matahari akan menyapu daerah yang sama
luasnya dalam selang waktu yang sama.
3.
Hukum III Kepler:”Jarak rata-rata planet ke Matahari pangkat tiga dibagi
periode sideris kuadrat merupakan bilangan konstan” atau “Pangkat dua kala
revolusi planet sebanding dengan pangkat tiga jarak planet ke Matahari.
B. Teori Terbentuknya Tata Surya
1. Teori Nebula / Kabut
Teori ini pertama kali dikemukakan oleh
Immanuel Kant dan Laplace pada tahun 1796. Menurut teori ini mula-mula ada
kabut gas dan debu (nebula) yang sebagian besar terdiri atas hidrogen dan
sedikit helium. Nebula mengisi seluruh ruang alam semesta, karena proses
pendinginan kabut gas tersebut menyusut dan mulai berputar. Proses ini
mula-mula berjalan lambat, selanjutnya semakin cepat dan bentuknya berubah dari
bulat menjadi semacam cakram. Sebagian besar materi mengumpul di pusat cakram,
yang kemudian menjadi matahari sedang sisanya tetap berputar dan terbentuklah
planet beserta satelitnya.
Gambar 01. Teori Nebula.
2. Teori Tidal / Pasang Surut
Teori ini dikemukakan oleh James H.
Jeans dan Harold Jeffres pada tahun 1919. Menurut teori ini ratusan juta tahun yang
lalu sebuah bintang bergerak mendekati matahari dan kemudian menghilang. Pada
waktu itu sebagian massa matahari tertarik dan lepas. Bagian-bagian yang lepas
kemudian membentuk planet-planet.
Gambar 02. Teori Tidal
3. Teori Planetesimal
Teori ini dikemukakan oleh Moulton dan
Chamberlain, yang menyatakan bahwa matahari merupakan salah satu dari
bintang-bintang yang jumlahnya sangat banyak. Ada sebuah bintang berpapasan
dengan matahari pada jarak yang tidak terlalu jauh, sehingga terjadilah
peristiwa pasang naik pada permukaan matahari dan bintang tersebut. Sebagian
massa dari matahari itu tertarik ke arah bintang, sebagian jatuh kembali ke
permukaan matahari dan sebagian lagi terhambur ke ruang angkasa di sekitar
matahari.
Moulton dan Chamberlain berpendapat
bahwa massa yang terhambur di ruang angkasa inilah yang dinamakan planetesimal
yang kemudian menjadi planet-planet yang beredar pada orbitnya dengan matahari
sebagai pusatnya.
Gambar 03. Pembentukan tata surya menurut teori
planetesimal
(Sumber:
Moh. Ma'mur Tanudidjaja, halaman 99)
4. Teori Bintang Kembar
Teori ini dikemukakan oleh Hoyle. Hoyle
mengemukakan bahwa pada awalnya matahari merupakan bintang kembar yang
berdekatan. Satu bintang meledak, sehingga pecahannya berputar mengelilingi
bintang yang tidak meledak. Gravitasi bintang besar yang tidak meledak
menimbulkan perputaran. Bintang yang tidak meledak menjadi matahari, sedangkan
pecahan bintang yang meledak menjadi planet-planet dan satelit.
Gambar 04. Pembentukan tata surya menurut teori bintang
kembar
(Sumber:
Moh. Ma'mur Tanudidjaja, halaman 98)
5. Teori Awan Debu
Teori ini dikemukakan oleh Von
Wizsecken, ia berpendapat bahwa tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan
debu. Pada 5.000 juta tahun yang lalu, gumpalan awan mengalami pemampatan,
sehingga partikel-partikel debu tertarik ke bagian pusat awan serta membentuk
gumpalan bola dan mulai berpilin.Semakin lama, gumpalan gas itu memipih
membentuk cakram (tebal di bagian tengah dan lebih tipis di bagian tepi).
Bagian tengah cakram gas itu berpilin lebih lambat daripada bagian tepinya.
Partikel-partikel di bagian tengah cakram itu kemudian saling menekan, sehingga
menimbulkan panas dan menjadi pijar yang disebut matahari.
Bagian yang lebih luar berputar sangat
cepat, sehingga terpecah-pecah menjadi gumpalan gas dan debu yang lebih kecil.
Gumpalan kecil ini juga berpilin kemudian membeku dan menjadi planet-planet
serta satelit-satelitnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ada beberapa hipotesis yang menyatakan
asal-usul Tata Surya yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli, yaitu Hipotesis
Nebula, Hipotesis Planetisimal, Hipotesis Pasang Surut Bintang, Hipotesis
Kondensasi, dan Hipotesis Bintang Kembar. Sejarah penemuan Tata surya di awali
dengan dilihatnya planet-planet dengan mata telanjang hingga ditemukannya alat
untuk mengamati benda langit lebih jelas yaitu Teleskop dari Galileo.
Perkembangan teleskop diimbangi dengan perkembangan perhitungan benda-benda
langit dan hubungan satu dengan yang lainnya. Dari mulai mengetahui
perkembangan planet-planet hingga puncaknya adalah penemuan UB 313 yang
ternyata juga mempunyai satelit.
surya adalah kumpulan benda langit yang
terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat
oleh gaya gravitasinya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang
sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil atau katai,
173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor,
asteroid, komet) lainnya. Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet
bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar
ada Sabuk Kuiper dan Piringan Tersebar.
Teori – teori yang berkaitan dengan
terbentuknya tata surya :
- Teori Nebula
- Teori Bintang kembar
- Tori Tidal
- Teori Planetesimal
B. Saran
Sebaiknya semua pihak mempelajari tata
surya agar kita tahu bagaimana tata surya terbentuk dan apa saja teori yang
bersangkutan dengan asal mula tat surya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
perkembangan pengetahuan dan bermanfaat bagi pembaca.
Langganan:
Postingan (Atom)